ANALISIS TONGGAK-TONGGAK SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
Bahan Ajar 3 Mahasiswa F PIA UMJ
Tonggak-tonggak Perjuangan Bangsa Indonesia
1. Masa kerajaan
2. Masa penjajahan
3. Masa persiapan Kemerdekaan
4. Masa kemerdekaan
Masa-masa tonggak
perjuangan bangsa
1. 1512-1570 :
Zaman Penjajah Potugis
2. 1596-1800 :
Zaman Penjajah VOC
3. 1811-1916 :
Zaman Penjajah Inggris
4. 1800-1942 :
Zaman Penjajahan Hindia Belanda
5. 1942-1945 :
Zaman Penjajah Jepang
6. 1945- :
Zaman Kemerdekaan
Potugis (1512-1570)
Bangsa Portugis memasuki wilayah nusantara dari Malaka
pada tahun 1512 melalui laut dipimpin oleh antonio d’Areu. Indonesia telah
dikenal kaya akan rempah-rempah, khususnya di Maluku.
Semula Portugis berniat dagang namun karena mental
tamaknya, pada tahun itu juga Portugis mulai kekuasaan di Ternate dan pada
akhirnya seluruh Maluku dijajahnya.
Sifat mereka yang tamak, kejam dan tidak memiliki peri
kemanusiaan ini mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan dipimpin oleh raja
Baabullah.
Akhirnya pada tahun 1570 penjajah Portugis diusir dari
tanah Maluku.
VOC (1596-1800)
Tahun 1596 pedagang Belanda masuk ke Indonesia. Mereka
mendirikan persatuan perseroan dagang
yang dinamakan Verenigde Oost Indiche Compagnie (VOC).
Mereka jadi kuat dan mulai Jayakarta dan kerajaan Banten
dan tahun 1619. Jayakarta diganti dengan nama Batavia. Kerajaan Banten dan
Mataram berusaha merebut kembali Batavia namun selalu gagal karena kurangnya
rasa persatuan.
Melalui devide et impera, VOC berhasil menguasai
Indonesia. Kerajaan-kerajaan di tanah air menjadi lemah karena tidak memiliki
rasa persatuan, contohnya :
Raja Goa, Hasanuddin
bermusuhan dengan raja Bone, Aru Palaka (1669);
Sultan Ageng
Tirtayasa (Banten) bertengkar dg putranya, Sultan Haji (1683);
Di Mataram,
Amangkurat I bermusuhan dg Trunojoya, Amangkurat III dg Pangeran Puger, dan
Mangkubumi Mas Sahid (1683).
VOC dibubarkan tahun
1800 dan Hindia Belanda dijajah langsung oleh Belanda
Masa Inggris (1811-1916)
Tahun 1803, Kerajaan
Belanda mengirim Daendels sbg gubernur jenderal di Indonesia dengan maksud
untuk mempertahankan diri dari ancaman Inggeris.
Tahun 1811 Inggeris
berhasil merebut Indonesia dan menunjuk Raffles sebagai Letnan Gubernur di
Indonesia.
Tahun 1916 Inggeris
mengembalikan Indonesia kepada Belanda kembali.
Masa Hindia Belanda (1800-1942)
Ø
Tahun 1800 VOC
dibubarkan dan Hindia Belanda diperintah negeri
Belanda;
Ø
Awal tonggak
perjuangan bangsa dapat dimulai pada masa ini ditandai :
1) 20 Mei 1908, mendirikan “Boedi Oetomo” (Hari Kebangkitan Nasional)
oleh dr. Soetomo dan dr. Sudiro Husodo (Yogya). Reaksi trerhadap politik etika
Belanda.
2) 1911,
mendirikan “Sarekat Dagang Islam” oleh H. Samanhudi di Surakarta. Reaksi
terhadap imprialisme ekonomi Belanda.
3) 1912,
mendirikan partai politik “Indische Partaj” di Bandung oleh dr. EFS Douwes
Dekker alias dr. Setia Budi danudirdja, dr. tjipto Mangunkoesoemo dan Ki Hadjar
Dewantara alias RM Suwardi Surjadiningrat, menuntut kemerdekaan.
4) 1913,
Sarekat Dagang Islam menjadi partai politik “Syarekat Islam” dipimpinHOS
Tjokroaminoto. Reaksi terhadap imprialisme politik Belanda.
5) 1928, Ir.
Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia, menuntut “Satoe Indonesia yang
Bersatoe”.
6) 28 Oktober 1928, diselenggarakan Kongres Pemuda Indonesia (“Soempah Pemoeda”).
7) Tahun 1939,
partai-partai politik bersatu dalam “Gabungan Politik Indonesia” atau GAPI yg
menuntut berpemerintahan sendiri, bukan menuntut kemerdekaan penuh.
Masa pemerintahan Jepang (1942-1945)
Tahun 1942 Jepang
merebut Indonesia dengan slogan politik bagi bangsa Indonesia “hakka Ichi U”
(dunia sebagai suatu keluarga besar negara-negara).
Selama tiga setengah
tahun lebih mengerikan daripada masa penjajahan Belanda. Fasisme Jepang sangat
kejam dan serakah demi perang.
Api semangat
perjuangan rakyat tidak pernah padam apa lagi melihat peluang pada saat Jepang
menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945.
Saat-saat terakhir PD
II, Jepang banyak mengalami kekalahan. Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia
Semasa dibawah
kekuasaan Jepang, terjadi hal-hal
penting antara lain:
· Pembentukan BPUPKI (1 Maret 1945)
· Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)
· Masa Persidangan Kedua BPUPKI (10–16 Juli 1945)
Pembentukan
BPUPKI
1 Maret 1945 Jepang
meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dg membentuk Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi
Tyosakai.
28 April 1945,
Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI
di Gedung Cuo Sangi In, Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Kemlu).
Ketua BPUPKI ditunjuk
Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dg
wakilnya Icibangase (Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso. Jml anggota
BPUPKI 63 orang yang mewakili
hampir seluruh wilayah
Indonesia.
Masa
Persidangan Pertama BPUPKI
29 Mei sd 1 Juni
1945, BPUPKI mengadakan persidangan pertama, utamanya membahas rumusan dasar
negara Indonesia merdeka.
Pada persidangan
dikemukakan pendapat2 ttg dasar negara al oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo,
dan Ir. Soekarno.
1 Juni 1945, Ir
Sukarno menyampaikan rumusannya yg disebut Pancasila (menjadi hari lahir
Pancasila).
Sampai sidang
berakhir, rumusan dasar negara belum disepakati. Oleh karenanya, BPUPKI
membentuk panitia perumus yang beranggotakan 9 orang, disebut Panitia Sembilan
diketuai oleh Ir. Soekarno
Tanggal 22 Juni 1945
Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta sebagai hasil kesepakatan nasional
demi persatuan dan kesatuan.
Rumusan Dasar Negara Dalam Piagam Jakarta
- Ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila Ir. Sukarno, 1 Juni 1945
- Kebangsaan Indonesia;
- Internasionalisme atau perikemanusiaan;
- Mufakat atau demokrasi;
- Kesejahteraan sosial;
- Ketuhanan Yang Maha Esa.
*) 1 Juni sebagai hari
Lahir Istilah Pancasila.
Masa
Persidangan Kedua BPUPKI
10 - 16 Juli 1945,
BPUPKI mengadakan sidang kedua untuk membahas rancangan UUD yang kemudian
membentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Sukarno.
11 Juli 1945 menyetujui preambule yang diambil dari Piagam Jakarta.
14 Juli 1945, setelah
disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa (Husein
Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo), Ir. Sukarno melaporkan hasil
kerjanya pada sidang.
Inti laporan penting menyangkut tiga hal pokok, yaitu :
•
pernyataan Indonesia
merdeka,
•
pembukaan
undang-undang dasar,
•
undang-undang dasar
(batang tubuh).
15 dan 16 Juli 1945
diadakan sidang untuk membahas R UUD hasil kerja Panitia Perancang UUD.
PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI)
Tanggal 7 Agustus 1945
BPUPKI dibubarkan Jepang dan untuk
menindaklanjuti BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai .
PPKI beranggotakan 21
orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia dipimpin
oleh Ir. Sukarno, dengan wakilnya Drs. Moh.
Hatta serta penasihatnya Ahmad
Subarjo.
Tanggal
14 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah
setelah bom atom dijatuhkan di Nagasaki dan Hirosima.
Kondisi di Indonesia
tidak menentu namun membuka peluang baik karena
Jepang menyatakan kalah perang namun Sekutu tidak ada. Inilah waktu yang tepat sebagai klimaks tonggak-tonggak perjuangan berabad-abad untuk memnjadi bangsa
yang berdaulat.
3 hari setelah Jepang tak berdaya, yaitu tanggal
17 Agustus 1945, pukul 10.00 dinyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia
keseluruh dunia.
MASA SETELAH KEMERDEKAAN
Tanggal 18 Agustus
1945, PPKI bersidang untuk yang pertama kali
guna membahas 3 hal :
1) Konstitusi negara Indonesia,
2) Presiden dan Wakil Presiden Indonesia,
3) lembaga yang membantu tugas Presiden Indonesia.
PPKI membahas
konstitusi negara Indonesia yang bersumber Piagam Jakarta yang
telah disahkan BPUPKI.
Hal ini perlu dibahas karena pesan dari pemeluk agama lain terutama tokoh-tokoh
dari Indonesia bagian timur.
Para tokoh sepakat
menghilangkan kalimat ”.... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” demi nasionalisme yang
tinggi.
Keputusan Sidang PPKI Pertama 18 Agustus 1945
1. Menetapkan dan
mensahkan Pembukaan UUD yang bahan2nya diambil dari Rancangan Pembukaan UUD hasil kerja Panitia 9 tgl 22
Juni 1945.
2. Menetapkan dan mensahkan UUD yang bahan2nya diambil dari Rancangan
UUD hasil kerja Panitia tgl 16 Juli 1945.
3. Memilih Ir . Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan
Wakil Presiden.
4. Menetapkan Komite Nasional yang bertugas membantu
Presiden.
5. Rumusan sila pertama Rancangan UUD yang berasal dari
Piagam Jakarta dirubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
6. Rumusan Pancasila yang disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945 adalah sebagaimana yang berlaku saat ini.
UUD Sementara 1950
Ternyata
kehidupan bernegara belum selesai walaupun
Konstitusi
telah disepakati secara nasional.
Akibat
dinamika politik nasional, pada tahun 1950
diberlakukan
Konstitusi RIS dan UUDS 1950.
Rumusan
Pancasila dalam UUD Sementara 1950 adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Perikemanusiaan,
3. Kebangsaan,
4. Kerakyatan,
5. Keadilan sosial
Dekrit
Presiden 5 Juli 1959
Dengan pertimbangan negara selalu dalam keadaan tidak
stabil maka Presiden mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 yang intinya kembali ke
Konstitusi Negara Kesatuan dan UUD 1945.
Mengingat rumusan Pancasila di masyarakat berbeda-beda
maka pada tanggal 13 April 1968 diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun
1968 yang intinya agar rumusan Pancasila adalah sesuai dengan rumusan Pancasila yang dimuat dalam
UUD 1945
Kesimpulan
Analisis
- Sebagai bangsa yang suka ber baik sangka
- Sebagai bangsa yang sabar dan konsisten
- Pandai memanfaatkan peluang saat Jepang kalah perang
- Mengalami efouria kemerdekaan
- Toleransi beragama
- Kuat menjaga NKRI
SHARING MAHASISWA ?
Komentar
Posting Komentar