Manajemen Strategik Pada Organisasi Publik
1. Pendahuluan
(1) salah satu pendekatan yang paling
signifikan dalam manajemen strategik, adalah perencanaan strategik.
(2) perencanaan
strategik sesungguhnya kurang sesuai
untuk di posisikan sinonim dari manajemen strategik.
(3) pendekatan
baru terhadap manajemen strategik, adalah munculnya gagasan berbasis
kompetensi.
2.
Konsep Manajemen Strategik
Sudah terlanjur melekatnya sifat
kaleidoskopis dalam pengertian “strategi” sehingga konsep “manajemen strategik” ternyata
terkena pula sindrom serupa, dimana begitu banyak pendefinisian maupun
pendekatan-pendekatan teoritis, sehingga menjadikan teramat sulit bagi selintas
penglihatan, ibaratnya memilahkan pohon-pohon di lokasi hutan yang lebat.
Terdapat pendekatan terhadap konsep
“manajemen strategik” secara sangat pragmatis, dan mendefinisikanya sebagai suatu
proses dimana organisasi menata diri demi tercapainya tujuan-tujuan keorganisasian
melalui cara :
1)
analisis
strategi yang proporsional
2)
perumusan
strategi yang dijadikan keunggulannya
3)
pengimplementasian
strategi yang akurat
4)
pengevaluasian
kontinum terhadap kinerjanya
(Houthoofd,
2011).
Para ahli yang lain berada pada garis
belakang, yang menggambarkan manajemen strategik sebagai suatu proses yang pada
prinsipnya menjamin terlaksananya pengembangan dan implementasi dari strategi
yang juga memberi arah pada kegiatan-kegiatan operasional dari organisasi. (Schendel,
1979).
Viljoen (1994) mengutarakan penafsiran
yang sangat rinci dengan mengasumsikan bahwa manajemen strategik adalah, suatu
proses dari pengidentifikasian, pemilihan, dan pengimplementasian aktivitas-aktivitas
yang dapat memperbaiki kinerja jangka panjang dari organisasi, melalui
penentuan arah disertai melanjutkan komitmen ataupun penyesuaian antara
keterampilan internal dengan sarana-sarana dari organisasi berikut pula dengan
lingkungan yang berubah evolutif dimana organisasi itu beroperasi”.
Joyce, 1999 mengingatkan secara lugas
bahwa, sangat sulit untuk mendefinisikan konsep manajemen strategik dikarenakan
antara organisasi yang satu dengan lainya dapat terjadi situasi yang
pengertiannya senantiasa berubah-ubah evolutif, dikarenakan menyesuaikan diri
dengan keadaan yang ada, juga banyak sedikitnya jenis-jenis kegiatan strategik
yang dilakukan.
Walaupun bertentangan dengan yang lainya, joyce
telah memaparkannya secara tepat sekali. Masih terbuka kemungkinan untuk
mengemukakan suatu penafsiran generik dari konsep manajemen strategik, yakni
manajemen strategik adalah suatu proses manajemen puncak yang mengelompokan dan
mengorientasikan semua kegiatan dan fungsi yang ada pada organisasi serta
terfokus untuk diaktualisasikannya agenda strategik dari organisasi tersebut.
Tujuan dari manajemen strategik adalah
untuk menciptakan efektifitas jangka panjang organisasi di dalam dua lingkungan
yakni pada lingkungan kewenangan khusus atau cakupan aktifitas dari organisasi
dan lingkungan pengembangan kapasitas terhadap lingkungan keorganisasiannya.
Manajemen strategik mengintregasikan semua
proses manajemen lainnya dengan tujuan mengembangkan diri berdasarkan suatu
pendekatan yang sistematis, rasional, dan efektif dalam menentukan
tujuan-tujuan objektif dan organisasi, kemudian mengaktualisasikannya, memantau
dan mengevaluasikannya (Poister, 1999).
Poister lebih lanjut menyatakan organisasi
sebaiknya berupaya memunculkan suatu pendekatan yang holistik terhadap
manajemen strategiknya, dengan pengertian :
1)
Perhatian
dari seluruh organisasi terfokus pada tujuan-tujuan yang telah dipersatukan,
fenomena-fenomena maupun permasalahn yang tidak tertangani oleh divisi tekhnis,
serta keberadaan penstrataan yang tidak sama didalam organisasi;
2)
Proses-proses
serta program manajemen internal terintregasi dengan raihan hasil yang
diharapkan dari organisasi;
3)
Keputusan-keputusan
oprasional dan taktikal yang keseharian itu beresultan dalam garis batas yang
lentur demi capainya tujuan-tujuan strategikal jangka panjang dari organisasi.
3.
Prosedur Pendekatan Dari Manajemen Strategik
Mengacu pemikiran
joyce, terlihat terdapat banyak penafsiran konsep manajemen strategik sedangkan
prosedur hingga terbentuk dan diterapkannya materi dari strategi-strategi
organisasi, berbeda pula antara organisasi yang satu dengan yang lainnya. Pendekatan-pendekatan
taksonomi dalam manajemen strategik adalah sbb.:
a.
Langkah Penginventarisasian (Nutt dan Backoff)
Sering
kali menggambarkan manajemen strategik dengan pertolongan
peristilahan-peristilahan tertentu, seperti: strategi umum, analisis strategi,
pengembangan strategi. Bobot penekanan pada salah satu peristilahan tertentu
ataupun berupa suatu kombinasi tersendiri dari peristilahan-peristilahan,
sering kali memberikan pengaruh terhadap penafsiran yang berlaku terhadap
konsep manajemen strategik. (Bryson, 1999).
Dengan
memanfaatkan tinjauan atas peristilahan-peristilahan ini, Nutt dan Backoff memilah
adanya delapan prosedur pendekatan terhadap manajemen strategik, yang kemudian
dikelompokan kembali berdasarkan pada fokus spesifikasinya.
Pendekatan
pendekatan manajemen strategik yang lebih menekankan pada pendekatan analisasi,
akan lebih memfokuskan perhatiannya pada sisi permasalahan yang ada. Pendekatan
itu akan tertuju pada evaluasi terhadap aktivitas-aktivitas umumnya, yang
terkait dengan barang dan jasa, dan bertujuan pula untuk mendapatkan
titik-titik perbaikan maupun pengeliminasian dalam organisasai. Dicari dahulu
apa permasalahannya, lalu di ambil langkah-langkah penanggulangannya.
Pendekatan-pendekatan
konseptual terhadap manajemen strategik akan memiliki fokus yang lebih
diarahkan pada para pelakunya ataupun suatu fokus yang terarah pada organisasi.
Bagi
fokus yang terarah pada para pelaku akan senantiasa diupayakan untuk
mempelajari persyaratan-persyaratan apa yang diminta oleh para pelaku internal
dan external terhadap organisasai.
Fokus
yang terarah pada organisasi, akan senantiasa di evaluasi kapasitas-kapasitas
internal dari organisasi, dan kemudian memberikan penilaian sudah sampai sejauh
manakah organisasi itu memiliki kesiapan dalam menghadapi ancaman-ancaman
(hambatan), serta apakah juga cukup terproteksi untuk menjawab tantangan
(peluang) yang ada dan sanggup mengatasinya agar diraih prestasi puncak yang
spektakuler.
b.
Model matriks menurut Idenburg
Menurut
Idenburg (Korsten, 1993), pendekatan-pendekatan manajemen strategik dipilah
pada hal-hal yang bersifat mendasar, yakni yang berorientasi pada tujuan (apa),
dan yang berorientasi pada proses (bagaimana). Terdapat model empat pendekatan
pada manajemen strategik.
Artikel yang sangat bagus dan bermanfaat. Terima kasih atas postingannya. Sukses selalu, salam hormat..🙏
BalasHapus