PEMUDA DAN MASA DEPAN BANGSA
Disunting
oleh
Dr. Koesnan A. Halim. SH
Disampaikan
pada acara Siswatama Paskibra Jakarta Timur
22 Desember
2011
I.
Pengantar
Tulisan ini lebih bersifat suntingan
semata-mata yang sebagian besar bersumber dari jurnal-jurnal yang dapat
dijumpai di internet. Oleh karenanya penyunting tidak menuliskan satu-persatu
sumber atau referensinya mengingat sumber dan referensi dimaksud relatif cukup
banyak.
Berbagai referensi tersebut disusun agar
dapat mewakili judul tulisan mengenai
pemuda dan masa depan bangsa. Oleh karenanya penyunting berusaha untuk
menampilkan benang merahnya melalui tata urut sebagai berikut :
1.
Setelah
pengantar, penyunting menyajikan pembahasan mengenai pemuda itu sendiri agar
jelas batasannya;
2.
Berikutnya adalah
menyajikan penomena sudut pemuda masa kini yang cenderung menjadi suatu
tantangan bagi pemuda;
3.
Setelah memahami
tantangannya, selanjutnya penyunting menyampaikan konsep tentang masa depan.
Apa sebenarnya yang harus difahami bersama tentang masa depan bangsa ini. Kapan
itu yang dimaksud dengan masa depan ?.
4.
Pada bagian
akhir, penyunting menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemuda
menghadapi masa depan bangsa ditengah-tengah era globalisasi yang semakin tanpa
batas.
II.
Hal mengenai pemuda
1.
Pemuda adalah
suatu umur yang memiliki kehebatan sendiri. Menurut DR.Yusuf Qardhawi, ibarat matahari maka usia muda adalah kondisi jam
12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda mempunyai
kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan anak kecil
atau orang-orang tua. Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa, bisa dikatakan
seperti dinamit atau TNT bila diledakan. Subhanallah.
2.
Sejarah pun juga
membuktikan bahwa pemuda berperan penting dalam kemerdekaan. Dimana saja, di
negara mana saja, kemerdekaan tak pernah
luput dari peran pemuda. Pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius
memperjuangkan perubahan menuju lebih baik. Hasan Al Banna seorang tokoh
pergerakan di Mesir berkata: "Di setiap kebangkitan, pemudalah pilarnya,
di setiap pemikiran pemudalah pengibar panji-panjinya". Begitu juga dalam
sejarah Islam, banyak pemuda yang mendampingi Rasulullah dalam berjuangan seperti
Mushaib bin Umair, Ali bin Abi Tholib, Aisyah. Bahkan, waktu itu banyak yang
masih berusia 8, 10 atau 12 tahun. Dan usia-usia itu tidak dapat diremehkan. Mereka
punya peran penting dalam perjuangan.
3.
Pemuda mempunyai
banyak potensi. Akan tetapi jika tidak dilakukan pembinaan yang terjadi adalah
sebaliknya. Potensinya tak tergali, semangatnya melemah atau yang lebih buruk
lagi ia menggunakan potensinya untuk hal-hal yang tidak baik misalnya tawuran
dsb. Sekali lagi, pemuda adalah usia dan sosok yang hebat tapi tidak semua
pemuda hebat . Maka dari itu jika ingin Indonesia menjadi lebih baik maka
perbaikan itu yang utama ada di tangan pemuda. Perbaikan itu akan tegak dari
tangan pemuda dan dari pemuda.
4.
Tentang isi teks dari Sumpah pemuda adalah:
·
PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
·
KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
·
KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Gagasan
tentang penyelenggaraan Kongres Pemuda II (momen pembacaan teks sumpah pemuda) adalah
dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Saat kongres ini ditutup
diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman dengan
mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda saat itu, rumusan itu
diucapkan sebagai Sumpah Setia. Para
peserta dari kongres sumpah pemuda ini adalah dari berbagai organisasi pemuda
seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond,
Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi bahkan ada juga keturunan
Tionghoa yang bertindak sebagai pengamat.
III.
Tantangan
1.
Masihkah ada yang
teringat dengan tanggal ini diantara kita generasi-generasi muda penerus
bangsa? Tanggal 28 Oktober, tanggal dimana diucapkan sumpah oleh perwakilan
pemuda dari seluruh Indonesia, yang dengan itu mereka menyatakan untuk maju
bersama Indonesia demi Indonesia. Kami yakin masih juga banyak
yang mengingat tanggal ini sebagai tanggal diucapkannya Sumpah Pemuda 82 tahun
yang lalu. Bisa dibayangkan saat itu seluruh pemuda bersatu padu membebaskan negeri
ini dari kolonial, bahu membahu demi tercapainya kemerdekaan yang merupakan hak
segala bangsa. Dari sumpah mereka dan tentunya harus juga menjadi sumpah kita
karena mengatasnamakan Pemuda, mereka ingin kita tidak pernah membeda-bedakan
ras, suku ataupun adat istiadat, karena mereka sadar bahwa perbedaan adalah
lazim terjadi. Perbedaan pemikiran dimusyawaratkan dan lahirlah Sumpah Pemuda
ini.
2. Namun bangsa ini terasa menanggung malu karena ulah
pemudanya. Masih banyak pelajar dan mahasiswa yang tawuran, yang secara jelas menyimpang jauh dari Sumpah Pemuda.
Arogansi mahasiswa yang membakar apa saja
yang ada dan menghancurkannya
karena amarah tapi dengan alasan
memperjuangkan nasib rakyat dan memprotes ketidak adilan dan kezoliman. Ini semua disebabkan karena adanya perbedaan
pendapat dan pandangan. Jauh berbeda dengan semangat kebathinan para pemuda
yang telah mengikrarkan sumpah pemuda demi memperoleh solusi terbaik dalam
menghadapi berbagai perbedaan. Tidakkah kita seharusnya mematuhi konstitusi kita
yang dalam pembukaannya saja sudah menyiratkan permusyawaratan. Dasar negara
ini, lima sila yang seharusnya terjaga dan teramalkan dengan baik, nampak diacuhkan
begitu saja oleh orang-orang yang mengaku kaum Intelektual ini. Perang suku/kelompok,
yang jelas-jelas didalamnya sebagian besar pemuda, masih saja terjadi, menjadikan
citra pemuda kita menjadi tidak lagi seperti yang diharapkan oleh para
pendahulu kita. Dimanakah pemikirian-pemikiran yang cerdas dan penuh
tanggungjawab terhadap bangsa ini ?.
3.
Semakin parah
saja perkembangan musik di tanah air tercinta ini. Permusikan dalam negeri
sekarang ini dipenuhi musik-musik dengan aliran itu-itu saja yang kebanyakan
hanya mengejar popularitas dan komersial tanpa memikirkan kualitas. Selain itu
kebanyakan memanfaatkan degradasi selera musik konsumen tanah air yang mayoritas
remaja-remaja labil serta fenomena "alay". Perhatikanlah lirik
kebanyakan lagu-lagu pop yang relatif disukai para remaja. Selain cenderung
asal-asalan dan sok puitis, juga seperti menyiratkan ke-mesum-an. Marilah kita
amati lirik Winner Band dengan judul judul “Kesaktianmu!” hasil search google,
sebagai contoh untuk direnungkan .
Lirik Lagu Winner Band
– Kesaktianmu
Tatap matamu membunuh
aku, Di saat malam itu
Peluk tubuhmu terangi aku, Di saat malam-malam gelap
Peluk tubuhmu terangi aku, Di saat malam-malam gelap
Kesaktianmu membungkap
mulutku, Menjadi lemah tak berdaya
Ingin ku ulangi dosa yang terindah, Yang pernah kita lakukan
Ingin ku ulangi dosa yang terindah, Yang pernah kita lakukan
Kau
tikam aku dengan cintamu, Dan rasanya manis sekali
Rasanya manis sekali ih.. ih.., Kau berikan aku surga dunia
Dan rasa ingin ku ulangi, Rasa ingin ku ulangi ih..
Rasanya manis sekali ih.. ih.., Kau berikan aku surga dunia
Dan rasa ingin ku ulangi, Rasa ingin ku ulangi ih..
Perhatikan
kata-kata yang dibikin oleh penciptanya itu. Lirik tersebut bisa menuntun kebobrokan
moral bagi pendengarnya karena pengaruh musik cukup dahsyat. Ada kata-kata "berpelukan
di kegelapan", "dosa yang terindah", surga dunia" dan
sebagainya akan dapat mempengaruhi pendengarnya (yang tentunya kebanyakan
remaja yang dalam masa pencarian jatidiri) adalah sesuatu yang biasa.
4.
Berikut
ini catatan hasil Seminar tanggal 30 Oktober 2010 di kemang village, Jakarta
dengan ibu psycholog Elly Risman, M.Psi
(Yayasan Buah Hati).
a.
Seminar
dibuka dengan layar presentasi yang menayangkan contoh sms anak sekarang,
dengan huruf biasa tapi dibuat secara ALAY, sehingga seluruh orang tua peserta tidak
ada yang bisa membaca sms tersebut. NO! Totally, tidak ada seorangpun yang bisa.
Ternyata selain dengan huruf alay, sms tsb, dibacanya harus dengan posisi HP
terbalik. Isi sms tersebut adalah: ”Hi,
sayang, aku kangen nih. Udah lama kita GA ML, Yuk, mumpung bonyok lagi pergi,
yuk kita ketemuan… .” . Seisi ruangan seminar langsung heboh.
b.
Peringatan
dari pembicara antara lain :
1)
SMS
sayang2an anak sekarang udah bukan i love u/I miss u, tapi udah soal LAMA GA
ML.
2)
Sekarang
kita hidup di era digital. Banyak media elektronik dan cetak yang diakses anak,
yang mengandung unsur pornografi. Games
diabad 21, berdasar penelitian, gambar lebih realistis, pemain bisa memilih
karakter apa saja, yang tidak ada di dunia nyata, ketrampilan lebih kompleks
dan kecekatan yang lebih tinggi menyebabkan kepuasan dan kecanduan lebih besar.
3)
Ada
games yang bergenre awal action, dan sebagainya, namun ternyata jika sudah sampai level akhir, bonus di akhir
levelnya adalah ML dengan pelacur jalanan. Ada games yang berjenis role
playing, dan naudzubillahimindzalik, ceritanya adalah tentang bagaimana
“memperkosa paling asyik”. Tinggal pilih cerita yang melatarbelakangi ,
kemudian tinggal pilih perempuan model apa yg mau “dipilih”, modelnya tidak pake
baju sama sekali, dan tinggal pilih bagian tubuh mana yang mau dipegang pertama
kali dan seterusnya. Cursor berbentuk tangan. Hati-hati dengan warnet. Jenis
Games yang ada bermacam-macam, murah dan gampang didapat, jenisnya sudah diluar
perkiraan.
4)
Situs
Porno bertebaran di dunia maya/internet. Bahkan untuk mendapatkan uang, mereka
menjual video sex mereka sendiri. Siapa bilang ML harus telanjang dan harus di
tempat tidur/hotel?. Sekilas ditubjukkan
video ABG berseragam SMP, sedang ML ditangga dan berpakaian lengkap.
Hamil?, siapa takut. Bisa Aborsi kok.
Hamil?, siapa takut. Bisa Aborsi kok.
5)
Video2
sex tersebar melalui HP. Kapasitas HP yang besar, memungkinkan sang pemilik
memiliki file berukuran besar seperti video dan gambar porno.
6)
Program TV yang
masih pantas diikuti bisa dihitung
dengan jari. Lainnya adalah program pembodohan, hantu, kekerasan dan
pornografi, sinetron, telenovela, sinetron luar negeri, Jepang/Korea termasuk Iklan
yang juga dapat menyesatkan. Lambat
laun, penontlon remaja mengalami brainwash, terbiasa dengan kekerasan, dan sex bebas.
c.
Dampak
yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1)
Remaja
kita memiliki MENTAL MODEL PORNO yaitu perpustakaan porno, yang bisa diakses
kapan saja dan dimana saja. Sasaran tembak utama adalah remaja yang belum
baligh. Jika sudah mengalami 33-36 ejakulasi ia akan menjadi pecandu pornografi
dan akan menjadi pasar masa depan. Industri yang terlibat pornografi
adalah entertainment, pornografi,
perfilman, majalah porno, musik, jaringan TV/kabel, Video Games, dan lain-lain.
2)
Didalam otak ada
bagian yang disebut PRE FRONTAL CORTEX (PFC), tempat dibuatnya moral, nilai-nilai,
tanggung jawab untuk perencanaan masa depan, organisasi, pengaturan emosi, kontrol
diri, konsekuensi, pengambilan keputusan. PFC akan matang diusia 25 tahun. Sekali
anak mencoba “kenikmatan” semu, maka zat dopamin (suatu hormon yang dihasilkan
oleh hipotalamus), diproduksi anak
merasa senang tapi kemudian timbul rasa bersalah. Saat anak merasa senang (kebanjiran dopamin), maka yang akan terganggu
adalah analisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, makna hubungan,
hati nurani, spiritualitas /Iman akan terkikis, jiwa anak tumbang menjadi Mental
Model Porno dan akhirnya incest. Bagian otak yang rusak karena narkoba
hanya 3 bagian saja, tapi oleh pornografi/sex
sebanyak 5 bagian otak.
IV.
Masa depan
1.
Masa depan bangsa
Indonesia yang dicita-citakan adalah yang telah diukir dalam alinea IV Pembukaan
UUD 1945 yaitu tanah air dan tumpah darah terlindungi, kesejahteraan umum maju,
kehidupan bangsa cerdas dan turut menciptakan perdamaian dunia.
Untuk mencapai cita-cita masa depan
tersebut, dibentuklah pemerintahan (dalam arti luas dan arti sempit).
Pemerintah yang menjadi lokomotif pembangunan guna terwujudnya cita-cita bangsa
sebagaimana tersebut diatas. APBN dan APBD adalah cermin berbagai kegiatan
untuk memperbaiki keadaan setiap tahunnya. Uangnya berasal dari rakyat. Dengan
demikian, yang melakukan upaya pembangunan adalah bangsa Indonesia, rakyat dan
pemerintah, termasuk pemudanya. Setiap
tahun, hasil pembangunan bangsa diukur secara kuantitatif sehingga masa depan
yang bagaimana yang diharapkan.
2.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan
dari harapan
hidup, melek huruf, pendidikan
dan standar
hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara
maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan
juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas
hidup. Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya
Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta
dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale
University dan Lord Meghnad Desai dari London
School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program
pembangunan PBB
pada laporan IPM tahunannya.
Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar"
oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih
sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama
ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai
jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci
dalam membuat laporan pembangunan manusianya.
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara
dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia: hidup yang sehat dan panjang umur
yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran; pengetahuan yang
diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang
dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas
gross enrollment ratio
(bobot satu per tiga); standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma
natural dari produk domestik bruto per kapita
dalam paritasi daya beli.
Setiap tahun Daftar negara menurut IPM
diumumkan berdasarkan penilaian diatas. Pengukuran alternatif lain adalah Indeks
Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan. Tahun
1990 = 0,624
3. Berikut adalah daftar provinsi Indonesia menurut Indeks Pembangunan Manusianya
dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2008. Data-data berikut berasal dari
publikasi Badan Pusat Statistik Indonesia.
Pada tahun 2008, nilai IPM keseluruhan Indonesia adalah 71,17 dengan nilai IPM
tertinggi berada di provinsi DKI Jakarta sebesar 77,03 dan terendah berada
di provinsi Papua
sebesar 64,00.
Provinsi
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
|
Indonesia
|
68,7
|
69,57
|
70,10
|
70,59
|
71,17
|
|
Nanggroe Aceh
|
68,7
|
69,05
|
69,41
|
70,35
|
70,76
|
|
71,4
|
72,03
|
72,46
|
72,78
|
73,29
|
||
70,5
|
71,19
|
71,65
|
72,23
|
72,96
|
||
72,2
|
73,63
|
73,81
|
74,63
|
75,09
|
||
70,1
|
70,95
|
71,29
|
71,46
|
71,99
|
||
69,6
|
70,23
|
71,09
|
71,40
|
72,05
|
||
69,9
|
71,09
|
71,28
|
71,57
|
72,14
|
||
68,4
|
68,85
|
69,38
|
69,78
|
70,30
|
||
69,6
|
70,68
|
71,18
|
71,62
|
72,19
|
||
70,8
|
72,23
|
72,79
|
73,68
|
74,18
|
||
75,8
|
76,07
|
76,33
|
76,59
|
77,03
|
||
69,1
|
69,93
|
70,32
|
70,71
|
71,12
|
||
68,9
|
69,78
|
70,25
|
70,92
|
71,60
|
||
72,9
|
73,50
|
73,70
|
74,15
|
74,88
|
||
66,8
|
68,42
|
69,18
|
69,78
|
70,38
|
||
67,9
|
68,80
|
69,11
|
69,29
|
69,70
|
||
69,1
|
69,78
|
70,07
|
70,53
|
70,98
|
||
60,6
|
62,42
|
63,04
|
63,71
|
64,12
|
||
62,7
|
63,59
|
64,83
|
65,36
|
66,15
|
||
Kalbar
|
65,4
|
66,20
|
67,08
|
67,53
|
68,17
|
|
Kalteng
|
71,7
|
73,22
|
73,40
|
73,49
|
73,88
|
|
Kalsel
|
66,7
|
67,44
|
67,75
|
68,01
|
68,72
|
|
Kaltim
|
72,2
|
72,94
|
73,26
|
73,77
|
74,52
|
|
73,4
|
74,21
|
74,37
|
74,68
|
75,16
|
||
67,3
|
68,47
|
68,85
|
69,34
|
70,09
|
||
67,8
|
68,06
|
68,81
|
69,62
|
70,22
|
||
Sultengg.
|
66,7
|
67,52
|
67,80
|
68,32
|
69,00
|
|
65,4
|
67,46
|
68,01
|
68,83
|
69,29
|
||
64,4
|
65,72
|
67,06
|
67,72
|
68,55
|
||
69,0
|
69,24
|
69,69
|
69,96
|
70,38
|
||
66,4
|
66,95
|
67,51
|
67,82
|
68,18
|
||
63,7
|
64,83
|
66,08
|
67,28
|
67,95
|
||
60,9
|
62,08
|
62,75
|
63,41
|
64,00
|
Adapun
ranking Indonesia pada lingkup dunia adalah pada urutan 111 dari 118 negara,
sebagai berikut :
95
|
▲
(2)
|
0.771
|
▲
0.006
|
|
96
|
▼
(1)
|
0.770
|
▲
0.003
|
|
97
|
▲
(1)
|
0.769
|
▲
0.004
|
|
98
|
▲
(2)
|
0.769
|
▲
0.006
|
|
99
|
▼
(5)
|
0.768
|
▲
0.001
|
|
100
|
▼
(8)
|
0.766
|
▼
0.002
|
|
101
|
▬
|
0.761
|
▲
0.004
|
|
102
|
▬
|
0.759
|
▲
0.004
|
|
103
|
▬
|
0.755
|
▲
0.005
|
|
104
|
▬
|
0.754
|
▲
0.005
|
|
105
|
▬
|
0.751
|
▲
0.004
|
|
106
|
▬
|
0.747
|
▲
0.001
|
|
107
|
▲
(2)
|
0.742
|
▲
0.004
|
|
108
|
▼
(1)
|
0.741
|
▼
0.003
|
|
109
|
▼
(1)
|
0.739
|
▬
|
|
110
|
▬
|
0.737
|
▬
|
|
111
|
▬
|
0.734
|
▲
0.005
|
|
112
|
▬
|
0.732
|
▲
0.019
|
|
113
|
▬
|
0.729
|
▲
0.003
|
|
114
|
▬
|
0.729
|
▲
0.008
|
|
115
|
▲
(1)
|
0.727
|
▲
0.007
|
|
116
|
▼
(1)
|
0.725
|
▲
0.005
|
V.
Konsep dasar menghadapi masa depan
Dalam Artikel Islami 05 Januari 2009 dengan judul PEMUDA
DALAM PERJUANGAN, yang dimuat dalam internet, BRYAN AGA MURIDA (seorang anak muda) mengemukakan konsep dasar untuk
menjadi pemuda yang berkualitas, yaitu sebagai berikut :
1. Berani dan berniat serta andalkan diri sendiri
Mana mungkin kita sebagai pemuda bisa maju jika bermimpi saja
tidak berani. Impian adalah cita-cita maka beranilah bermimipi, bagaimana bisa
dapat nilai sembilan dalam ujian praktek , bila bermimpi angka sembilan ada di
raport saja tidak berani, bagaimana bisa dapat nilai sembilan jika mimpinya
(cita-citanya) hanya dapat 6. Kalau ingin dapat nilai sembilan maka impikanlah
nilai sepuluh. Saya pasti bisa dapat 10. Impikan saja, bayangkan saja 10 jangan
9,8 apalagi 5.
Impian akan menimbulkan niat , niat akan menimbulkan sikap, sikap
akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-cita . Dan impian juga akan
menimbulkan semangat , semangat ibarat api yang akan memicu ledakan potensi
yang luar biasa. Maka marilah kita miliki impian, obsesi dan ambisi istilah
kerennya POENYA TASTE.
Niat saja tidak berani bagamana bisa berbuat. Niat saja mulai
sekarang , tapi yang baik-baik. Segala sesuatu itu tergantung niatnya. Pemuda
harus punya niat. Niat menumbuhkan kesungguhan dalam beramal, keseriusan dalam
berfikir serta keteguhan dalam menghadapi penghalang. Niat yang sempurna adalah
niat karena Allah dengan landasan iman. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist
dari Umar bin Khatab bahwa barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya
maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, barang siapa berhijrah untuk dunia
yang ia cari atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya untuk yang ia
niatkan. Dengan niat karena Allah kita
akan mendapat ridho-Nya InsyaAllah.
Pemuda yang hebat bukan pemuda yang membanggakan ayahnya atau
anggota keluarganya. Pemuda yang hebat dan berjiwa besar adalah pemuda yang
berkata tentang dirinya sendiri atau yang menjadi diriku dengan segala
kekurangan dan kelebihannya. Mereka sadar, andaikata ayahnya polisi, maka yang polisi adalah ayahnya bukan
dirinya. Mereka sadar, prestasi ayah bukanlah prestasi dirinya. Ia harus ciptakan prestasi dirinya sendiri.
Jadilah mereka pemuda yang mandiri, dengan kemandirian itu ia terpacu untuk
tidak menggantungkan diri pada siapa pun kecuali Allah. Ia menjadi tangguh
dan berusaha memacu dirinya menjadi
lebih baik dari hari ke hari sampai akhirnya ia bisa merubah lingkungannya. Ia
menjadi pemuda yang percaya diri yang tidak membanggakan orang diluar dirinya.
Jika sudah punya mimpi dan percaya akan kemampuan sendiri
maka yang berikutnya ialah siap berbuat. Berani untuk melakukan aksi-aksi
perubahan. Merubah diri sendiri dengan mengendalikan hawa nafsu, mencari ilmu,
memperbaiki ibadah. Berani mencoba untuk sebuah kemenangan tanpa takut gagal.
Ingatlah bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Thomas
Alfa Edison berhasil menemukan bola lampu pada percobaan ke 14.000, berarti dia
telah gagal dalam 13.999 percobaan tapi dia tidak menyerah. Berani mencoba, bagaimana
mungkin akan menang lomba lari jika mencoba mendaftar lomba saja tidak berani.
Berani
memulai karena memulai adalah hal yang sulit kata sebagian orang, namun setelah itu akan berjalan lancar. Maka kita
harus berani memulai, walaupun sulit, coba dulu, Insya Allah berikutnya berhasil.
Mulai dari yang kecil, ingin membersihkan Jakarta dari sampah?, maka mulailah dengan kita membuang sampah pada
tempatnya. Tidak perlu ditunda-tunda mulai dari sekarang, tidak perlu menunggu
orang lain mulai dari diri sendiri saja.
Berani
beraksi adalah wujud konsisten kita pada apa yang kita yakini dan kita impikan.
Kita
memimpikan Indonesia menjadi lebih baik maka berani beraksi untuk perbaikan
tersebut sesuai dengan kreativitas kita adalah sesuatu hal yang hebat. Dari
yang kecil tidak masalah. Yang penting kita berani. Tatap dunia , hadapi, jangan bersembunyai, jangan hanya bicara tapi
berbuat, beramal. Kita tunjukan bahwa kita pemuda, kita tidak diam tapi
bergerak menuju perbaikan yang lebih baik. Bahwa kita tidak duduk, tapi kita
berjuang. Talk less to do more.
Masa depan bangsa
negeri ini ada ditangan pemuda. Perubahan ada di tangan pemuda. Carilah ilmu
setinggi-tingginya dan membina diri sebaik-baiknya lahir dan bathin. Yakinlah
bahwa pemuda bisa mengelola dan merubah masa depan kearah yang lebih baik.
2. Sejatinya Pemuda Indonesia
Sarip, Seorang Dosen Institut Studi Islam
Fahmina (ISIF) Cirebon, Ketua Lembaga Studi & Bantuan Hukum (LSBH ISIF)
menulis dalam blog Fahmina Institute, Senin, 17 Januari 2011 tentang sejatinya pemuda Indonesia,
sebagai berikut :
§ Otonomi daerah telah memberikan warna
dalam perkembangan kepemimpinan di Indonesia. Golongan pemimpin identik dengan
golongan tua di mana, para pemuda kurang diberikan kesempatan untuk dapat
memimpin. Namun, patut untuk disadari bahwa batasan usia tidaklah menjamin
kematangan seseorang untuk lebih maju. Pemimpin yang baik adalah seseorang yang
dapat mengemban amanah perjuangan Bangsa Indonesia yang telah diamanatkan dalam
pembukaan UUD 1945. Lihatlah tayangan iklan yang menyatakan “belum tua belum
boleh bicara”, merupakan bukti
teguran untuk para pemuda di Indonesia, dan memberikan semangat kepada para
pemuda untuk angkat bicara atau siap menjadi pemimpin dengan bekal ilmu
pengetahuan dan kemampuan intelektualitas dengan tidak melihat kedudukan dan
jabatan orang tuanya.
§ Sejarah Kerajaan Majapahit telah
membuktikan, kemajuan kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang pemuda yakni
Hayam Wuruk yang mendapatkan dukungan atau restu dari orang tuanya dan dari
golongan tua untuk mengemban amanah memajukan nusantara. Namun, sekarang
sungguh terbaik keadaanya, pemuda kurang diberikan kesempatan untuk menjadi
pemimpin karena masih didominasi oleh golongan tua. Sejarah membuktikan bahwa
sosok Hayam Wuruk yang mendapatkan restu dari orang tua dan dukungan dari
golongan tua telah sukses membawa kejayaan nusantara. Sekarang kenapa peran orang
tua dan golongan tua kurang memberikan kesempatan kepada para pemuda, justru
yang terjadi adalah hegemoni hak-hak kaum muda.
§ Misalnya, batas usia untuk menjadi
seorang pemimpin begitu banyak menemui kendala bagi para pemuda, seolah-oleh
menganggap anak muda sekarang belum mempunyai kemampuan untuk memimpin, dengan
dalih masih labil secara mental dan masih banyak emosional dalam mengambil
keputusan. Sejarah kemerdekaan Indonesia telah membuktikannya, perjuangan
pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan adalah
berkat perjuangan kaum muda pada saat itu. Saat ini, remaja Indonesia telah
banyak menunjukkan prestasi seperti juara lomba bidang ilmu pengetahuan yang
telah meraih emas dan masih banyak lagi sebagai bukti bahwa sebetulnya para
pemuda banyak memiliki kemampuan. Sudah saatnyalah sekarang, kaum muda
Indonesia bangkit dan memperjuangkan hak-haknya.
§ Dunia kampus yang dinilai sebagai
pusat akademik, ternyata kurang memberikan kebebasan secara psikologis bagi
kaum muda untuk dapat berkarya. Dosen dianggap sebagai dewa yang maha tahu,
mahasiwa dianggap orang yang sedang diajari untuk tahu tentang apa yang
disampaikannya. Bahkan, dalam organisasi kampus sendiri, senior selalu
membanggakan dirinya dengan kata-kata “bagimana organisasi ini mau maju, lihat
dong perjuangan abang dan emba kalian tempo dulu”. Sejujurnya kata tersebut
kurang pantas untuk diucapkan oleh para senior di dunia akademik, sebab akan
menimbulkan beban bukannya motivasi untuk maju dalam mengembangkan organisasi.
Itulah bukti, bahwa hak kaum muda selalu mendapatkan tekanan dari golongan tua,
senior dianggap paling tahu segala-galanya.
§ Bangsa Indonesia sekarang sedang
memerlukan pemuda yang tangguh dalam berjuang membawa kepada kejayaan. Perhatikan
pepatah Jawa “setetes banyu ngademi, seperci genik manasi” yang memiliki
pesan bahwa doa orang tua akan memberikan kita kesejukan dan amarahnya akan
mendatangkan malapetaka dalam kehidupan. Begitu pentingnya doa orang tua dan
dukungan golongan tua sebagai pengarah, sebab pemuda mempunyai mobilitas yang
lebih tinggi. Sekarang, rasa percaya
diri pemuda tanpa disadari telah terjangkit virus yang sangat mematikan, yakni
selalu dinilai dengan materi.
Komentar
Posting Komentar