Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

UMJ-Bahan 7. Indikator Keberhasilan (1)

1.     Menciptakan nilai tambah a.     Cara-cara menciptakan nilai tambah Esensi  dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut: 1)     Pengembangan teknologi baru ( developing new technology ), 2)     Penemuan pengetahuan baru ( discovering new knowledge ), 3)     Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada ( improving existing products or services ), 4)     Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit ( finding different ways of providing more goods and services with fewer resources ). b.     Dibutuhkan disegala bidang Entrepreneur atau jiwa wirausaha dibutuhkan dibidang-bidang lain meskipun kecenderungannya pada bidang bisnis (usaha, niaga)  sebagai berikut : 1)     Kewi

UMJ-Bahan 8. Indikator Keberhasilan (2)

1.     Performance W irausaha a.    Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. [ rujukan? ]  Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesep

UMJ-Dikwir-Bahan-6. Pedoman Umum Keberhasilan (2)

Pedoman Umum Keberhasilan Wirausahawan (2) 1.   Kompetensi wirausahawan Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu : 1)   Knowing your business yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan. 2)   Knowing the basic business management yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien. 3)   Having the proper attitude