UMJ-Bahan 7. Indikator Keberhasilan (1)


1.    Menciptakan nilai tambah
a.    Cara-cara menciptakan nilai tambah
Esensi  dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1)    Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
2)    Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
3)    Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),
4)    Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).
b.    Dibutuhkan disegala bidang
Entrepreneur atau jiwa wirausaha dibutuhkan dibidang-bidang lain meskipun kecenderungannya pada bidang bisnis (usaha, niaga)  sebagai berikut :
1)    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
2)    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
3)    Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
c.    Hakekat pentingnya kewirausahaan
1)    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
2)    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
3)    Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
4)    Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
5)    Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
6)    Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
2.    Karekteristik Kewirausahaan
a.    Kemampuan yang harus dimiliki
1)    kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda (inovatif).
2)    kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
3)    kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
4)    kemampuan dan kemauan untuk mencari peluang (opportunity),
5)    kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing)
6)    kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
b.    Watak kewirausahaan
1)     Percaya diri, berkeyakinan kuat, ketidaktergantungan,  dan optimis.
2)    Berorientasi pada tugas, hasil, prestasi, dan laba  serta inovatif dan kreatif.
3)    Memiliki ketekunan, ketabahan, tekad,  kerja keras,  energik dan inisiatif.
4)    Berani mengambil resiko yang wajar dan suka menghadapi tantangan.
5)    Memiliki jiwa pemimpin yang kuat,
6)    Pandai bergaul dan  menanggapi saran dan kritik secara positif dan fleksibel.
7)    Berorientasi ke masa depan, membuka usaha baru, dan  produk baru
c.    Karakteristik Wirausahawan (Masykur W)
1)     Keinginan untuk berprestasi
2)     Keinginan untuk bertanggung jawab
3)     Preferensi kepada resiko menengah
4)     Persepsi kepada kemungkian berhasil
5)     Rangsangan untuk umpan balik
6)     Aktivitas Energik
7)     Orientasi ke masa depan
8)     Ketrampilan dalam pengorganisasian
9)     Sikap terhadap uang
d.    Indikator Wirausahawan berprestasi (Masykur, Winardi)
1)     Kemampuan inovatif
2)     Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3)     Kemampuan perencanaan realistis
4)     Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
5)     Tanggung jawab pribadi
6)     Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
7)     Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
8)     Tingkat komitmen tinggi (survival)
e.    Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)
1)  Innovating Entrepreneurship yaitu bereksperimentasi secara agresif, dan trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif.
2)  Imitative Entrepreneurship yaitu meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur.
3)  Fabian Entrepreneurship yaitu sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4)  Drone Entrepreneurship (Drone = malas) yaitu penolakan memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
5)  Parasitic Entrepreneurship yaitu rent-seekers atau pemburu rente yang banyak di negara berkembang (Winardi, 1977)


Sumber :
1.   Akhmad Sudrajat  (Sumber: Adaptasi dan disarikan dari: Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. 2010.  Pengenbangan Pendidikan Kewirausahaan; Bahan Pelatihan  Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa.
4.   Izzati Amperaningrum, SE, MM & Dr. Zuhad Ichyaudin, MBA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS TONGGAK-TONGGAK SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Pendorong Wirausaha (2)

Pendorong Wirausaha (1)